Sesuai dengan Program Kerja Dewan Pengurus APEKS Pusat, akhirnya pada tanggal 18 s/d 20 Juli 2017, Rakernas APEKSI ke-21 sukses diselenggarakan di Kota Malang Provinsi Jawa Timur.
Sejumlah Wali Kota yang tergabung dalah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonsesia (Apeksi) berkumpul di Kota Malang. Mereka menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XII.
Kedatangan sejumlah wali kota itu disambut dengan welcome dinner di halaman Balai Kota Malang,Tampak hadir dalam welcome dinner tersebut Wali Kota Tangerang Selatan yang juga Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina beserta Isteri, Wali Kota Malang M Anton dan sejumlah wali kota serta perwakilan wali kota seluruh Indonesia.
|
Sejumlah wali kota yang tergabung dalam Apeksi saat welcome dinner di Kota Malang |
|
Walikota Banjarmasin dan Walikota Banjarbaru beserta Dewan Pengurus Apeksi Pusat |
|
Seluruh Walikota se Indoensia melakukan pelepasa Balon |
|
Walikota Banjarmasin bersama Ketua Dewan Pengurus Apeksi dan Walikota Banjarbaru beserta peserta lain |
Ada sejumlah tema yang akan dibahas dalam Rakernas tersebut. Di antaranya adalah memadukan sistem kinerja di masing - masing daerah.
Rakernas XII Apeksi 2017 di Hotel Savana, Kota Malang diharapkan dapat dijadikan sarana kerjasama antar pemerintah kota dalam menangani beragam permasalahan perkotaan.
Menurut Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, di Indonesia, masalah perkotaan itu semuanya hampir sama yakni masalah kemiskinan, parkir, dan sampah. “Makanya, karena ada kemiripan itu kegiatan Rakernas ini bisa dijadikan sesuatu yang dipertukarkan, sharing untuk mengatasi masalah masalah tersebut,” ujarnya, seusai mengikuti pembukaan Rakernas XII Apeksi dan Launching Kampung Konservasi Air G Lintung Go Green.
Kegiatan pada hari nanti, akan menjadi sangat istimewa bagi jajaran Pemko Banjarmasin. Hal tersebut mengingat, Ibnu Sina yang menjabat sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) V Kalimantan, dinobatkan menjadi moderator dalam sesi pembahasan KPPU dan badan usaha. “Mudah-mudahan dari situ nantinya bisa dirumuskan menjadi topik yang bisa disepakati terkait penyelenggaraan pemerintahan, termasuk sekaligus menunjuk daerah mana yang akan menjadi tuan rumah dalam Rakernas tahun depan,” katanya.
Lalu daerah mana yang akan ditunjuk sebagai tuan rumah Rakernas nanti. Masih menurut orang nomor satu di kota seribu sungai ini, seluruh anggota Apeksi Komisariat Wilayah (Komwil) V Kalimantan sepakat akan menunjuk Kota Tarakan sebagai tuan rumah dalam Rakernas XIII Apeksi tahun 2018.
|
Pembukaan Rakernas APEKSI ke 21 |
Menteri Dalam Negeri RI, Tjahyo Kumolo dalam sambutannya menyinggung tentang tema kegiatan Rakernas tersebut. Ditegaskannya, para kepala daerah tidak perlu ragu dalam mengambil setiap keputusan. Namun, katanya lagi, sebelum keputusan itu disepakati, kepala daerah harus memahami area yang rawan tindak korupsi.
Untuk diketahui, Rakernas XII Apeksi kali ini mengangkat tema Implementasi Perlindungan Hukum Bagi Pejabat Pemerintah Daerah Berdasarkan UU nomor 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah untuk Mendukung Pembangunan Nasional.
Lebih lanjut Tjahyo Kumolo kembali mengatakan, tema dalam Rakernas Apeksi itu sangat penting untuk diangkat karena terkait dalam pembangunan yang dilaksanakan pemerintahan daerah.
Karena itu, ia berpesan agar para Walikota tetap bekerja sesuai dengan rencana pembangunan di daerah mereka masing-masing, sehingga pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dengan baik dan lancar. “Kalau pemimpinnya bekerja dengan hati resah, lalu bagaimana dengan masyarakat. Untuk itu bekerjalah dengan tenang dan baik,” ucapnya.
|
Foto Bersama |
Hal lain yang juga dikatakannya dalam kesempatan tersebut tentang isu premanisme dan radikalisme serta tentang maraknya peredaran Narkoba. Untuk isu premanisme dan radikalisme, Tjahyo meminta agar Siskamling kembali digerakan, dan perpolisian RT dan RW kembali digalakan.
Sementara itu, Walikota Malang Mochamad Anton berharap, dengan kegiatan Rakernas tersebut dapat menguatkan jejaring pemerintah kota dalam rangka memperkokoh pembangunan di daerah.
Dukungan dari pemerintah pusat dalam pembangunan di daerah, terangnya, sangat diperlukan, sehingga seluruh pemerintah kota di Indonesia tetap dapat berinovatif dan berkreasi dalam membangun daerah. “Semangat membangun daerah itu harus dibarengi dengan semangat berinovasi dan berkreasi, namun ada regulasi yang sering mengganjalnya. Makanya, perlu dukungan dari pemerintah pusat agar daerah bisa terus berinovasi dan berkreasi,” katanya.
Inovasi dan kreasi yang dilakukan Pemko Malang dalam pembangunan, terangnya, dilakukan mulai dari bawah yakni, salah satunya dengan membuat kampung tematik. “Saya berharap dengan Rakernas ini nantinya mampu mampu memberikan rekomendasi dengan inovasi dan kreatif,” pungkasnya.
|
Walikota Banjarmasin beserta peserta Rakernas lainnya |
Sementara itu, para Ketua TP PKK yang hadir dalam Rakernas Apeksi juga menggelar kegiatan yang membahas tentang fasilitasi penunjang pemberdayaan perempuan. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Pemko Malang Hj Farida Dewi Suriyani, itu diikuti Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah dan 97 Ketua TP PKK pemerintah kota se Indonesia.
|
Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Ibu Siti Wasilah dlm acara Ladies Program |
Tema yang dibahas dalam kegiatan dilantai dasar Hotel Savana itu terkait hakikat perempuan sebagai manager keluarga, akuntan keluarga, guru bagi anak, psikolog keluarga, menteri keuangan keluarga, Satpam bagi anak dan citra dan identitas bangsa. Bertindak sebagai nara sumber anggota Komisi X DPR RI, Hj Arzeti Bilbina.
|
Menteri Dalam Negeri RI, Tjahyo Kumolo |
Selain membahas isu strategis membuat rekomendasi dalam rangka kemajuan pembangunan, rangkaian lain kegiatan Rakernas XII Apeksi 2017 di Kota Malang adalah pawai budaya. Sekira 98 kota di Indonesia ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Nah, dari sekian banyak peserta pawai tersebut, ternyata barisan pawai budaya dari Pemko Banjarmasin yang paling menarik dan kerap didatangi masyarakat Kota Malang.
Betapa tidak, selain diikuti langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Fatimah dan para kepala SKPD lingkup Pemko Banjarmasin, saat itu terlihat juga seorang pria yang akrab disapa kai (kakek) api, ikut meramaikan acara tersebut. Tat ayal, melihat penampilan kai api yang cukup nyetrik, masyarakat langsung menjadikannya sebagai pusat perhatian.
|
Kai Api menjadi Primadona pada Rombongan Pemko Banjarmasin |
Tak cukup sampai disitu, rata-rata warga yang penasaran lalu mendekati kai api dan langsung memintanya untuk berpoto bersama.
Tak kalah menariknya lagi, saat rombongan pawai Pemko Banjarmasin melintas di depan podium, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Hj Siti Wasilah serta Walikota Malang Mochamad Anton langsung berdiri menyambutnya.
Selanjutnya, Ibnu Sina lalu menyerahkan sebuah alat musik tradisional Kota Banjarmasin berupa gitar panting, yang khusus disumbangkan untuk musium musik Indonesia yang berada di Kota Malang.
Menurut Ibnu Sina, pawai budaya tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara dalam Rakernas XII Apeksi 2017, yang diikuti 98 kota untuk menampilkan beragam budaya masing-masing daerah. “Banjarmasin menampilkan atraksi dan budaya banjar serta menyerahkan sebuah alat musik tradisional berupa gitar panting kepada Walikota Malang,” ujarnya,
Usai mengikuti parade pawai budaya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina melanjutkan kegiatannya mengunjungi Indonesia city ekspo. Kegiatan tersebut secara khusus menampilkan beragam produk unggulan setiap kota di Indonesia. Dan dalam kesempatan tersebut, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mampir di stand Kota Banjarmasin yang memajang beragam produk mulai dari kuliner, kain sasirangan hingga air mineral produksi PDAM Bandarmasih.
Agenda selanjutnya pada tanggal 20 Juli 2017 para Walikota peserta Rakernas Apeksi ke-21 diarahkan ke Taman Kota Merjosari Kota malang untuk melaksanakan kegiatan penanaman Pohon bersama, dalam kesempatan ini Walikota Banjarmasin menanam Pohon Kasturi sebagai Pohon Khas daerah
|
Walikota Banjarmasin pada acara Penanaman Pohon |
Rakernas yang dihadiri oleh 98 wali kota ini ditutup oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sebelum presiden menutup Rakernas, Ketua DPP Apeksi Airin Rachmi Diany menyampaikan rekomendasi hasil Rakernas.
|
Joko Widodo saat penutupan Rakernas |
|
Presiden RI Bpk Joko Widodo foto bersama DP Apeksi dan Peserta Rakernas |
Ada dua rekomendasi penting yang disampaikan oleh Airin kepada peserta Rakernas, media, juga kepada presiden. Rekomendasi pertama terkait isu penegakan hukum untuk memberikan perlindungan terhadap pejabat pemerintahan daerah.
"Kami mendorong pemerintah melalui Kemendagri, memfasilitasi daerah untuk melakukan MoU dengan aparat penegak hukum untuk memaksimalkan fungsi APIP (aparat pengawas intern pemerintahan)," ujar Airin.
Para wali kota juga meminta penegakan hukum harus memberikan akses seluasnya untuk perlindungan hukum kepada pejabat penyelenggara pemerintahan di daerah berdasarkan asas keadilan sertai tidak didasarkan pada motivasi untuk tebang pilih perkara.
Rekomendasi penting kedua, yakni tentang pemerintahan umum. Para wali kota menginginkan akselerasi konsep pembangunan insfrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Terkait rekomendasi itu, Presiden RI Joko Widodo mengaku sudah mendengarnya. Dalam wawancara usai penutupan, Jokowi menyampaikan tanggapannya terkait rekomendasi Apeksi di isu perlindungan hukum.
"Begini, menurut saya yang penting adalah perbaikan sistem pemerintahan terus menerus. Sistemnya harus diperbaiki, sehingga jangan sampai pejabat kita meloncati pagar yang sudah ditentukan oleh sistem itu," ujar Jokowi.
Kedua, penindakan hukum untuk membuat efek jera juga harus. "Tetapi ingat aparat hukum harus bisa memilah, mana itu kebijakan mana itu nyolong. Mana itu kebijakan, mana itu ngambil duit rakyat," imbuhnya. Pemilahan itu harus jelas sehingga kepala daerah tidak bimbang mengambil kebijakan.
dan dalam Rakernas ini juga diputuskan bahwa Tuan Rumah Rakernas Apeksi ke 22 pada Tahun 2019 adalah Kota Tarakan di Kalimantan Utara
Adapun hasil Rumusan Rekomendasi Apeksi ke 21 selengkapnya sebagai bisa dibuka disini