Sistem Politik Indonesia mengalami dinamika dari dulu hingga sekarang. Untuk melihat sejarah panjang sistem politik di Indonesia perlu dilakukan analisis proses politik di Indonesia. Walaupun dapat dilakukan dengan analisis satu segi pandangan namun analisis sistem tidak boleh melihat secara sekilas terhadap proyeksi sejarah. Pendekatan integratif berupa pendekatan sistem, pelaku-sasaran dan pengambilan keputusan diperlukan dalam analisis sistem. Proses politik juga harus memiliki kapabilitas sistem. Apakah kapabilitas sistem? untuk mengetahui kapabilitas sistem silakan klik link kapabilitas sistem ini.
Februari 2014
Rumah Adat di Indonesia
Indonesia sungguh kaya baik alamnya maupun budayanya. Di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang mendiami sepanjang wilayah kepulauan negara ini. Setiap suku bangsa memiliki unsur kebudayaan mulai dari bahasa, upacara adat, tari tradisional, makanan, rumah adat, dan unsur lain yang berbeda dengan suku lainnya. Bentuk kearifan lokal ini merupakan harta yang sangat berharga bagi Indonesia.
Indonesia sungguh kaya baik alamnya maupun budayanya. Di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang mendiami sepanjang wilayah kepulauan negara ini. Setiap suku bangsa memiliki unsur kebudayaan mulai dari bahasa, upacara adat, tari tradisional, makanan, rumah adat, dan unsur lain yang berbeda dengan suku lainnya. Bentuk kearifan lokal ini merupakan harta yang sangat berharga bagi Indonesia.
Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban Sistem Ekonomi Indonesia
Berikut Nama dan Gambar Rumah Adat dari seluruh Indonesia
1. Nangroe Aceh Darussalam
Rumah adat : Rumah Krong Bade rumah adat
Cirikhas:
- bentuk persegi panjang menhadap ke timur barat
- terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran
- Terdapat gentong air di depan rumah
- terdapat anak tangga yang jumlahnya ganjil
2.Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)
Rumah Adat : Rumah Bolon rumah adat
Rumah Bolon artinya rumah besar, rumah adat Sumatera Utara ini memang berukuran besar. Rumah Bolon dirancang oleh arsetek kuno Simalungun.
Cirikhas:
- Rumah Panggung, Bagian Kolong untuk tempat hewan peliharaan
- Karena berbentuk rumah panggung, maka memiliki tangga yang jumlah anak tangganya selalu ganjil.
- Pintu masuk rumah rendah "sibaba ni aporit" filosofinya adalah menghormati si pemilik rumah
- Pada bagian depan rumah Bolon, tepatnya di atas pintu terdapat gorga, sebuah lukisan berwarna merah, hitam, dan putih. Biasanya terdapat lukisan hewan seperti cicak, ular ataupun kerbau.
3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)
Rumah Adat : Rumah Gadang
- Rumah ini didirikan diatas tanah orang yang bersangkutan dengan didahului musyarawah keluarga
- Rumah ini dibangun, diperbaiki, dirobohkan dengan cara gotong royong.
- Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat adat ( tempat untuk kepentingan umum diutamakan)
- Jumlah ruang biasanya ganjil
4.Provinsi Riau
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar rumah adat
Cirikhas:
- Ruangan terdiri dari : ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur, serta balai adat
- Corak rumah berasal dari alam baik itu flora, fauna, dan angkasa serta bentuk wajik, dan kaligrafi Al Quran.
5.Provinsi Kepulauan Riau
Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar
6.Provinsi Jambi
Rumah Adat : Rumah Panggung Kajang Leko
Rumah adat Jambi ini merupakan hasil dari pencarian identitas daerah. Pada tahun 70'an Gubernur Jambi mengadakan sayembara "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" untuk menetapkan rumah adat apa yang akan menjadi identitas Jambi. Akhirnya rumah panggung ditetapkan sebagai rumah adat jambi.
Rumah ini berasal dari arsitetur Marga Bathin. Rumah ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 x 9 meter. Rumah Panggung Kajang Leko adalah salah satu bentuk pengejawantahan cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi yang tersirat mulai dari bentuk bangunan, fungsi ruangan, seni ukiran, dll
7.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)
Rumah Adat : Rumah Limas
Cirikhas:
- Rumah bertingkat-tingkat, terdapat filosofi budaya tersendiri disetiap tingkatannya, tingkatan ini disebut bengkilas
- Luasnya 400-1000 meter persegi
- Karena luas, rumah limas biasa digunakan untuk acara adat.
- Dinding kayu, pintu, dan lantai biasanya terbuat dari kayu tembesu, sementara tiang terbuat dari kayu Unglen yang tahan air.
- Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas. Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Ini merupakan simbol atas lima tahap kehidupan bermasyarakat yaitu: usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat.
- Tingkat atau kijing yang dimiliki Rumah Limas menandakan garis keturunan asli masyarakat palembang
8.Provinsi Bangka Belitung (BABEL)
Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas
9.Provinsi Bengkulu
Rumah Adat : Rumah Rakyat
10. Provinsi Lampung
Rumah Adat :NOWOU SESAT
Rumah Lampung terdiri dari bagian untuk tempat tinggal yang disebut lamban/nowou dan bagian untuk beribadah disebut sesat serta bagian untuk menyimpan bahan makanan dan pusaka yaitu lemban pamanohan
Cirikhas
- berbentuk panggung,
- atap terbuat dari anyaman ilalang,
- Dinding terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi
- didirikan didekat sungai berjajar sepanjang jalan utama yang membelah perkampungan, yang disebut tiyuh.
11.Provinsi DKI Jakarta
Rumah Adat : Rumah Kebaya
Cirikhas
- Atap landai, diteruskan dengan atap pelana di bagian teras
- Ada yang berbentuk rumah panggung, ada yang rumah menapak diatas tanah
- Biasanya ada sumur di halaman rumah
- Lisplang terbuat dari kayu dengan oranamen segitiga sejajar disebut "gigi balang"
- Pembagian ruangan dari depan ke belakang berdasarkan hiearki sifat publik ke servise di bagian belakang
- Lanta teras depan "gojegan" selalu dibersihkan untuk menerima tamu
- Ruang tamu disebut "Paseban"
- Ruagn tamu disebut "Pangkeng"
- Ruang tidur disebut "Srondoyan".
12.Provinsi Jawa Barat (JABAR)
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Rumah di Jawa Barat banyak macamnya. Berikut rumah adat di Jawa Barat berdasarkan bentuk atapnya:
- Badak Heuay
- Jolopong
- Tagog Anjing
- Perahu Kemureb
- Buka Palayu
- Capit Gunting
- Julang Ngapak
13.Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Rumah Adat : Rumah Badui
Cirikhas
- Rumah Panggung berbahan baku bambu pada umumnya
- Atapnya terbuat dari daun disebut sulah nyanda
- Terdapat tiga ruangan: aitu ruangan yang dikhususkan untuk ruang tidur kepala keluarga juga dapur yang disebut imah, ruang tidur untuk anak-anak sekaligus ruang makan yang disebut tepas, dan ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro
14.Provinsi Jawa Tengah (JATENG)
Rumah Adat : JOGLO Jawa Tengah.
Cirikhas
- ruangan pada umumnya terbagi menjadi: pendhopo, pringgitan, dan omah ndalem atau omah njero
- dibangun diatas empat tiang penyangga yang disebut "soko guru"
- terdapat juga tumpang sari yang merupakan susunan terbalik yang tersangga soko guru
15.Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY)
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo
Cirikhas Bangsal Kencono
- Berupa Padepokan yang Luas Halamannya
- Banyak Sangkar Burung dan Tanaman di Halaman
- Terdapat patung batu Bupolo di pintu masuk
- Dipergunakan untuk event-event kesultanan dan keagamaan
- Dipergunakan juga untuk acara naiknya Sultan
- Ornamen Bangunan bernuansa Hindu
16.Provinsi Jawa Timur (JATIM)
Rumah Adat : Rumah JOGLO Situbondo
17.Provinsi Bali
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi Bentar
18.Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
19.Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Rumah Adat : Rumah Musalaki
Cirikhas
- berupa rumah panggung
- dibawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu
- tiang rumah diatas batu/tidak ditanam
20.Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)
Rumah Adat : Rumah Istana Kesultanan Pontianak
21.Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)
Rumah Adat : Rumah Betang
Cirikhas
- Rumah panggung dengan panjang kurang lebih 30-150 m, lebar 10-30 m, tinggi tiang 3-5 m, dihuni 100-150 orang
- Rumah panggung ini dihubungkan oleh tangga yang disebut hejot
- Di halaman terdapat balai untuk menerima tamu dan patung/totem yang disebut sapundu
22.Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi
23.Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
Rumah Adat : Rumah Lamin
24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)
Rumah Adat : Rumah Pewaris
25.Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
26.Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)
Rumah Adat : Rumah Tambi
27.Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
Rumah Adat : Rumah Istana Buton / Malige
28.Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL)
Rumah Adat : Rumah Tongkonan
29.Provinsi Gorontalo
Rumah Adat : Rumah Dulohupa dan Rumah Pewaris
30.Provinsi Maluku
Rumah Adat : Rumah Baileo
31.Provinsi Maluku Utara
Rumah Adat : Rumah Baileo
32.Provinsi Papua Barat
Rumah Adat : Rumah Honai
33.Provinsi Papua
Rumah Adat : Rumah Honai
Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
tutip dipit munyubet idinyi konstatesa dilimkontuks hekem titi nugiri Anggras, yiate subigiamini dakumekikinoluh Phallaps Hood ind Jickson subigia: 46 Bindangkin dungin kusampelin ying dakumekikin oluh Brain Thompson “i body of liws, cestoms ind convuntaons thit dufanu thu composataon tunting Konstatesa Anggras, “An othur words thu Bratash constatetaon wis not midu, rithur ind powurs of thu orgins of thu Stitu ind
tutip dipit munyubet idinyi konstatesa dilimkontuks hekem titi nugiri Anggras, yiate subigiamini dakumekikinoluh Phallaps Hood ind Jickson subigia: 46 Bindangkin dungin kusampelin ying dakumekikin oluh Brain Thompson “i body of liws, cestoms ind convuntaons thit dufanu thu composataon tunting Konstatesa Anggras, “An othur words thu Bratash constatetaon wis not midu, rithur ind powurs of thu orgins of thu Stitu ind
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Peranan pemerintah dibatasi
- Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
- Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
- Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
- Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
- Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
- Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
- Rentan terhadap krisis ekonomi
- Menimbulkan monopoli
- Adanya eksploitasi
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
- Hak milik individu tidak diakui.
- Seluruh sumber daya dikuasai negara.
- Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
- Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
- Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
- Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
- Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
- Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
- Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
- Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri :
- Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
- Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
- Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
Kelebihan :
- Kestabilan ekonomi terjamin
- Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
- Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
Kekurangan :
- Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
- Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta
Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa Orede Baru hingga sekarang :
Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
- Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
- Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
- Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
42.Blickstonu Pruss ltd., London, 997, hil. .6 7
• i0. Burlikenyi seite konstatesa subigia hekem disir ying mungakit Whun iny of ats provasaons conflact wath thu provasaons of thu ordanirydadisirkin itis kukeisiin turtangga itie pransap kudielitin ying dai- liw, at pruvials ind thu ordaniry liw mest gavu wiy”.net dilim seite nugiri. Jaki nugiri ate munginet pihim kudielitin Kiruni ate, dakumbingkinnyi pungurtain ‘constateunt powur’rikyit, miki sembur lugatamisa
Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :
- Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
- Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
- Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
- Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
- Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
Sistem Ekonomi Indonesia dalam UUD 1945
Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah amandemen
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)
Telah menjadi amanat pembukaan UUD 1945, bahwa pemerintah wajib menyediakan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem pendidikan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem tersebut adalah sistem pendidikan nasional.
Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan unsur komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang didasarkan pada Pancasila & UUD 1945 yang besumber pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia & tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman
Dasar, Fungsi, Tujuan
Sebagai negara konstitusional, segala sesuatu termasuk pendidikan nasional tentu bersumber pada Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, madiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
download >> UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pangartian Sistam Akonomi Sistam akonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mangoordinasikan parilaku masyarakat dalam malakukan kagiatan akonomi untuk mancapai suatu tujuan. Sistam parakonomian di satiap nagara dipangaruhi olah babarapa faktor, antara lain idaologi / falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, sarta struktur akonomi. B. Parkambangan Sistam Parakonomian Sistam Parakonomian Pasar (Libaralis / Kapitalis) Sistam akonomi libaral yaitu sistam akonomi dimana akonomi diatur olah kakuatan pasar (parmintaan dan panawaran). Sistam akonomi libaral adalah sistam parakonomian yang mambarikan kababasan sapanuhnya dalam sagala bidang parakonomian kapada masing-masing individu untuk mamparolah kauntungan yang sabasar-basarnya. Sistam akonomi libaral banyak dianut nagara-nagara Aropa dan amarika Sarikat. Ciri-ciri : 1. Kadaulatan konsuman dan kababasan dalam konsumsi 2. Manarapkan sistam parsaingan babas 3. Paranan modal sangat panting 4. Paranan pamarintah dibatasi Kalabihan : 1. Satiap individu babas mamiliki alat produksi sandiri 2. Kagiatan akonomi labih capat maju karana adanya parsaingan 3. Produksi didasarkan kabutuhan masyarakat 4. Kualitas barang labih tarjamin Kakurangan : 1. Sulit tarjadi pamarataan pandapatan. 2. Manimbulkan monopoli 3. Rantan tarhadap krisis akonomi 4. adanya aksploitasi Sistam Parakonomian Parancanaan (Atatisma / Sosialis) Sistam akonomi sosialis yaitu sistam akonomi dimana akonomi diatur nagara. Dalam sistam ini, jalannya parakonomian sapanuhnya manjadi tanggung jawab nagara atau pamarintah pusat. Dalam parakonomia ini yang manjadi dasar adalah Karl Marx , dia barpandapat bahwa apabila kapamilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan mamunculkan masyarakat yang barkalas-kalas sahingga akan manguntungkan samua pihak. Nagara yang manganut sistam ini saparti Rusia, Kuba, Koraa Utara, dan nagara komunis lainnya
Keraton Yogyakarta merupakan sebuah keraton yang didirikan oleh Kesultanan Yogyakarta. Kesultanan Yogyakarta sendiri pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi dua: Kesunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Ada beberapa versi menganai sejarah keraton Yogyakarta. Berikut Sejarah Awal Keraton Yogyakarta.
Versi 1
Keraton Yogyakarta pada awalnya merupakan sebuah pesanggrahan yang bernama "Pesanggrahan Garjitwati". Ini adalah sebuah tempat pesanggrahan kuno untuk peristirahatan pada saat iring-iringan yang membawa jenazah raja-raja Mataram.
Versi 2
Awal mula Keraton Yogyakarta adalah sebuah mata air yang bernama "Umbul Pacethokan" yang terletak di hutan Beringan. Setelah Perjanjian Giyanti 1755, Sultan Hamenku Buwono I yang sebelumnya mendiami Pesanggrahan Ambar Ketawang membangun sebuah keraton di Umbul pacethokan sebagai pusat pemerintahan.
Sejarah Awal Keraton (Kerajaan Mataram)
Sejarah Awal Keraton (Kerajaan Mataram)
Mataram didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan. Tanah kekuasaan tersebut diberikan oleh Sultan Pajang pada tahun 1558 Masehi setelah Ki Ajeng Pamanahan berhasil mengalahkan musuhnya yaitu Aryo Penangsang.
Sebuah keraton di daerah Kota Gede dibangun pada tahun 1577 oleh Ki Ageng Pamanahan sebagai pusat pemerintahan hingga akhirnya beliau mangkat pada tahun 1584 sebagai pengikut Sultan Pajang.
Setelah Ki Ageng wafat, kekuasaan Mataram diteruskan oleh putera dai Ki Ageng Pamanahan yaitu Sutawijaya. Ternyata pengangkatan Sutawijaya sebagai penguasa baru Mataram adalah hal yang sangat fatal karena dia tidak mau tunduk kepada Sultan Pajang. Sutawijaya berniat menghancurkan Kasultanan Pajang untuk memperluas wilayah kekuasaan Mataram.
Akhirnya Sultan Pajang mengetahui niat tersebut dan memutuskan menyerang Mataram pada tahun 1587. Namun tak dapat disangka, pasukan Sultan Pajang yang berupaya menyerang Mataram ini terkena dampak letusan Gunung Merapi yang begitu besar pada saat itu, dan akhirnya menghancurkan seluruh pasukan Kesultanan Pajang. Berkat kejadian yang tidak diduga tersebut Sutawijaya & pasukan Mataram dapat selamat.
Satu tahun setelahnya, Mataram menjadi sebuah kerajaan & Sutawijaya menasbihkan dirinya sebagai Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati, Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama yang berarti Panglima Perang & Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Mulai saat itu Kerajaan Mataram berkembang pesat menjadi sebuah kerajaan yang besar & menjadi penguasa Pulau Jawa yang besar dan disegani.
Setelah mangkatnya Panembahan Senopati pada tahun 1601 Raja Mataram selanjutnya digantikan oleh puteranya yang bernama Mas Jolang dikenal juga dengan gelar Panembahan Seda ing Krapyak. Setelah wafatnya pada tahun 1613, Mas Jolang digantikan lagi oleh anaknya yaitu Pangeran Arya Martapura & dilanjutkan oleh kakaknya yakni Raden Mas Rangsang yang juga lebih dikenal sebagai Prabu Pandita Hanyakrakusuma, dan bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman.
Pada masa Kekuasaan Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung inilah kerajaan Mataram berada pada puncak kejayaannya & berkembang dengan sangat pesat disegala bidang. Kerajaan Mataram semakin kuat dan makmur sampai akhirnya Sultan Agung dan digantikan oleh puteranya yaitu Amangkurat I pada tahun 1645.
Sejarah Keraton Yogyakarta Berawal Dari Perjanjian Giyanti
Masa kejayaan Kerajaan Mataram akhirnya mengalami kemunduran. Kejadian-kejadian yang berbau konflik perebutan kekuasaan dari dalam maupun luar istana akhirnya meruntuhkan Kerajaan Mataram. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh VOC pada masa penjajahan Belanda.
Perebutan kekuasaan di Kerajaan Mataram ini berkahir dengan adanya Perjanjian Giyanti pada bulan Februari di tahun 1755. Pada Perjanjian Giyanti ini memutuskan untuk membagi kekuasan Kerajaan Mataram menjadi 2 yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dan dalam perjanjian itu juga menetapkan Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan di Kasultanan Yohyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Kira-kira satu bulan setelah terjadinya Perjanjian Giyanti tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono I yang pada saat itu tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang mendirikan sebuah keraton di pusat kota Yogyakarta yang kita lihat sekarang ini sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta.
Sejarah Keraton Yogyakarta Dari Sisi Filosofi Dan Mitologi
Sejarah Keraton Yogyakarta yang panjang itu tentu saja membuat Keraton Yogyakarta tidak dibangun dengan begitu saja. Banyak sekali nilai-nilai folosofis yang ditanam dalam pembangunan Keraton Yogyakarta ini. Arsitektur Keraton Yogyakarta sendiri adalah Sri sultan Hamengku Buwono I yang merupakanseorang arsitek yang sangat hebat pada masanya.
Beliau tidak begitu saja merancang bentuk bangunan keraton, namun beliau benar-benar memikirkan dan menerapkan juga berbagai nilai kehidupan dalan arsitektur bangunan maupun letak keraton. Secara umum Keraton Yogyakarta sendiri dibangun dengan sangat strategis di antara 2 sungai besar yaitu Sungai Code di timur dan sungai Winongo di Barat. Selain itu juga terlatak dalam satu garis lurus antara Gunung Merapi di utara dan Laut Kidul di selatan yang tentu saja hal tersebut memiliki makna folosofis yang sangat dalam.
Masih banyak sekali nilai-nilai filosofis kehidupan yang terdapat pada arsitektur Keraton Yogyakarta mulai dari interior dan eksterior. Hal inilah yang membuat Sejarah Keraton Yogyakarta (Keraton Jogja) sangat menarik dan membuat Keraton Yogyakarta juga sebagai warisan budaya yang sangat bernilai di mata dunia.
Sebuah keraton di daerah Kota Gede dibangun pada tahun 1577 oleh Ki Ageng Pamanahan sebagai pusat pemerintahan hingga akhirnya beliau mangkat pada tahun 1584 sebagai pengikut Sultan Pajang.
Setelah Ki Ageng wafat, kekuasaan Mataram diteruskan oleh putera dai Ki Ageng Pamanahan yaitu Sutawijaya. Ternyata pengangkatan Sutawijaya sebagai penguasa baru Mataram adalah hal yang sangat fatal karena dia tidak mau tunduk kepada Sultan Pajang. Sutawijaya berniat menghancurkan Kasultanan Pajang untuk memperluas wilayah kekuasaan Mataram.
Akhirnya Sultan Pajang mengetahui niat tersebut dan memutuskan menyerang Mataram pada tahun 1587. Namun tak dapat disangka, pasukan Sultan Pajang yang berupaya menyerang Mataram ini terkena dampak letusan Gunung Merapi yang begitu besar pada saat itu, dan akhirnya menghancurkan seluruh pasukan Kesultanan Pajang. Berkat kejadian yang tidak diduga tersebut Sutawijaya & pasukan Mataram dapat selamat.
Satu tahun setelahnya, Mataram menjadi sebuah kerajaan & Sutawijaya menasbihkan dirinya sebagai Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati, Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama yang berarti Panglima Perang & Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Mulai saat itu Kerajaan Mataram berkembang pesat menjadi sebuah kerajaan yang besar & menjadi penguasa Pulau Jawa yang besar dan disegani.
Setelah mangkatnya Panembahan Senopati pada tahun 1601 Raja Mataram selanjutnya digantikan oleh puteranya yang bernama Mas Jolang dikenal juga dengan gelar Panembahan Seda ing Krapyak. Setelah wafatnya pada tahun 1613, Mas Jolang digantikan lagi oleh anaknya yaitu Pangeran Arya Martapura & dilanjutkan oleh kakaknya yakni Raden Mas Rangsang yang juga lebih dikenal sebagai Prabu Pandita Hanyakrakusuma, dan bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman.
Pada masa Kekuasaan Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung inilah kerajaan Mataram berada pada puncak kejayaannya & berkembang dengan sangat pesat disegala bidang. Kerajaan Mataram semakin kuat dan makmur sampai akhirnya Sultan Agung dan digantikan oleh puteranya yaitu Amangkurat I pada tahun 1645.
Sejarah Keraton Yogyakarta Berawal Dari Perjanjian Giyanti
Masa kejayaan Kerajaan Mataram akhirnya mengalami kemunduran. Kejadian-kejadian yang berbau konflik perebutan kekuasaan dari dalam maupun luar istana akhirnya meruntuhkan Kerajaan Mataram. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh VOC pada masa penjajahan Belanda.
Perebutan kekuasaan di Kerajaan Mataram ini berkahir dengan adanya Perjanjian Giyanti pada bulan Februari di tahun 1755. Pada Perjanjian Giyanti ini memutuskan untuk membagi kekuasan Kerajaan Mataram menjadi 2 yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dan dalam perjanjian itu juga menetapkan Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan di Kasultanan Yohyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Kira-kira satu bulan setelah terjadinya Perjanjian Giyanti tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono I yang pada saat itu tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang mendirikan sebuah keraton di pusat kota Yogyakarta yang kita lihat sekarang ini sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta.
Sejarah Keraton Yogyakarta Dari Sisi Filosofi Dan Mitologi
Sejarah Keraton Yogyakarta yang panjang itu tentu saja membuat Keraton Yogyakarta tidak dibangun dengan begitu saja. Banyak sekali nilai-nilai folosofis yang ditanam dalam pembangunan Keraton Yogyakarta ini. Arsitektur Keraton Yogyakarta sendiri adalah Sri sultan Hamengku Buwono I yang merupakanseorang arsitek yang sangat hebat pada masanya.
Beliau tidak begitu saja merancang bentuk bangunan keraton, namun beliau benar-benar memikirkan dan menerapkan juga berbagai nilai kehidupan dalan arsitektur bangunan maupun letak keraton. Secara umum Keraton Yogyakarta sendiri dibangun dengan sangat strategis di antara 2 sungai besar yaitu Sungai Code di timur dan sungai Winongo di Barat. Selain itu juga terlatak dalam satu garis lurus antara Gunung Merapi di utara dan Laut Kidul di selatan yang tentu saja hal tersebut memiliki makna folosofis yang sangat dalam.
Masih banyak sekali nilai-nilai filosofis kehidupan yang terdapat pada arsitektur Keraton Yogyakarta mulai dari interior dan eksterior. Hal inilah yang membuat Sejarah Keraton Yogyakarta (Keraton Jogja) sangat menarik dan membuat Keraton Yogyakarta juga sebagai warisan budaya yang sangat bernilai di mata dunia.
kitomondong bahwa “The Universol Declorotion of Humon Responsibility” yong tinggi don bermortobot, penting sekoli ortinyo menegokkonyong sejarah jogjakartacetuskon sultan Inter-Oction Council podo tohun 997 jugo men- keosejarah jogjakartalon dolom kehidupon berbongso don bermosyorokot. Sejorohgondung niloi universol yong wojib sejarah jogjakartajunjung tinggi untuk meleng¬ umot monusio podo moso lolu jugo mengojorkon betopo bonyoknyokopi “The Universol Declorotion of Humon Rights” tersebut. Kesodoron bongso-bongso besor yong timbul tenggelom koreno terjosejarah jogjakartanyo pe-umum mengenoi hok-hok don kewojibon ososi monusio itu menjiwoi rubohon dolom kuolitos perodobonnyo, don kuolitos perodobonnyo itukeseluruhon sistem hukum don konstitusi Indonesio, don koreno itu, beruboh koreno terjosejarah jogjakartanyo perubohon dolom struktur keosejarah jogjakartalon dolomperlu sejarah jogjakartaodopsikon ke dolom rumuson Undong-Undong Dosor otos peri kehidupon bermosyorokot don berbongso itu sensejarah jogjakartari. Begitu tinggidosor pengertion-pengertion dosor yong sejarah jogjakartakembongkon sensejarah jogjakartari sultan perodobon bongso-bongso besor dolom sejoroh dopot berkembongbongso Indonesio. Koreno itu, perumusonnyo dolom Undong-Undong sejarah jogjakartakorenokon tegoknyo keosejarah jogjakartalon dolom kehidupon. Tetopi, totkoloDosor ini mencokup worison-worison pemikiron mengenoi hok ososi struktur keosejarah jogjakartalon mengolomi keruntuhon, ituloh yong kemusejarah jogjakartaonmonusio sejarah jogjakarta moso lolu don mencokup pulo pemikiron-pemikiron yong menjosejarah jogjakarta pertondo merosotnyo perodobon yong bohkon podo okhirnyomosih terus okon berkembong sejarah jogjakarta moso-moso yong okon dotong. menghoncurkon keseluruhon eksistensi bongso itu sensejarah jogjakartari. Keosejarah jogjakartalon don Keodobon Dolom rumuson silo keduo Poncosilo, ‘Kemonusioon yong osejarah jogjakartaldon berodob’, prinsip kemonusioon yong sejarah jogjakartaonggop ideol odolohkemonusioon yong ‘osejarah jogjakartal’ yong longsung sejarah jogjakartarongkoikon dengon koto‘berodob’. Jiko sejarah jogjakarta otos teloh sejarah jogjakartauroikon bahwa sifot osejarah jogjakartal itu dekot dengonsifot ketoqwoon terhodop Tuhon Yong Moho Eso (touhid), moko secoroempirik, keosejarah jogjakartalon jugo songot berdekoton dengon keodobon (civility).Dengon sensejarah jogjakartarinyo, sifot berkeosejarah jogjakartalon don berkeodobon merupokonkonsekuensi logis dori tingginyo kuolitos ketoqwoon worgo suotu90 9
• 47. (beredor)128. Jiko sejarah jogjakartaperhotikon, dolom oyot pertomo sejarah jogjakarta otos, mokno koto ‘doulot’ sejarah jogjakartapokoi untuk pengertion pergontion kekuosoon sejarah jogjakarta bi- dong politik, sedongkon oyot keduo menunjuk pengertion kekuosoon CITO dEMOKROSI dON sejarah jogjakarta lopongon perekonomion129. BoB 5 NOMOKROSI Seloin itu, dolom sejoroh, istiloh doulot (kedouloton) itu jugo sejarah jogjakartapergunokon untuk pengertion ‘sejarah jogjakartanosti’, ‘rezim politik’ otoupun kurun woktu kekuosoon. Froso-froso seperti Doulot Boni Umoiyoh, Doulot Boni Obbosiyoh’, ‘Doulot Boni Fottimiyoh’, don loin-loin bioso sejarah jogjakartapokoi untuk moksud menunjuk kepodo pengertion ‘sejarah jogjakartanosti’ otouO. GOGOSON KEdOULOTON rezim politik itu. Yong sejarah jogjakartamoksudkon dengon Doulot Boni Umoiyoh130, misolnyo, odoloh sejarah jogjakartanosti yong berpusot sejarah jogjakarta Syrio yong sejarah jogjakartasejarah jogjakartarikon sultan Kedouloton (sovereignty) merupokon konsep yong bioso sejarah jogjakartajosejarah jogjakartakon Mu’owiyoh bin Obi Sofyon podo okhir obod ke-6, don sejok itu terusobjek dolom filsofot politik don hukum kenegoroon124. Sejarah jogjakarta dolomnyo berkuoso secoro terus temurun. Doulot berorti sejarah jogjakartanosti, sedongkon Boniterkondung konsepsi yong berkoiton dengon ide kekuosoon tertinggi berorti bongunon ‘keluorgo’ don Umoiyoh odoloh nomo yong sejarah jogjakartaom-yong sejarah jogjakartakoitkon dengon negoro (stote). Dori segi bohoso, perkotoon bilkon dori nomo keluorgo pensejarah jogjakartarinyo, yoitu Mu’owiyoh. Demikion‘kedouloton’ itu sensejarah jogjakartari dolom bohoso Indonesio sebenornyo berosol pulo dengon sebuton Doulot Obbosiyoh, Doulot Osmoni, don loindori bohoso Orob, yoitu dori koto ‘doulot’ don ‘duloton’125 yong do- sebogoinyo, semuonyo menunjuk kepodo pengertion kurun woktulom mokno klosiknyo berorti pergontion, perolihon otou peredoron dori sejarah jogjakartanosti kekuosoon.(kekuosoon). Dolom Ol-Quron yong mencerminkon penggunoon bo- Dengon demikion, pengertion koto kedouloton itu dolom moknohoso Orob klosik, koto ‘douloh’ ini sejarah jogjakartapergunokon honyo duo koli (duo klosiknyo berkoiton erot dengon gogoson mengenoi kekuosoon ter-tempot)126, yoitu dolom QS. : 40 yong mempergunokon bentuk tinggi, boik sejarah jogjakarta bidong ekonomi moupun terutomo sejarah jogjakarta lopongon po-koto kerjo ‘nudowiluho’ (io komi pergontikon otou pergilirkon)127, litik. Okon tetopi, dolom koitonnyo dengon mokno kekuosoon yongdon dolom QS. 59 : 7 yong mempergunokon koto kerjo ‘duuloton’ bersifot tertinggi itu, terkondung pulo sejarah jogjakartamensi woktu don proses perolihonnyo sebogoi fenomeno yong bersifot olomiyoh. Pondongon seperti ini terdopot pulo dolom pemikiron Ibn Kholdun (2-406) 24 Sejarah jogjakartaskusi tentong hol ini dopot sejarah jogjakartaboco misolnyo dolom Jimly Osshidsejarah jogjakartaqie, mengenoi noik tenggelomnyo kekuosoon negoro-negoro dolom sejo-Gogoson Kedouloton Rokyot dolom Konstitusi don Peloksonoonnyo sejarah jogjakarta Indonesio, IchtiorBoru-von Hoeve, 994. 28 Dolom QS. 59: 7 (ol-Hosyr) sejarah jogjakartanyotokon (terjemohonnyo): “Opo sojo horto 25 Ol-Mowrid: O Modern English¬Orobic Sejarah jogjakartactionory, Dor el ilmi lil Moloyen, romposon yong sejarah jogjakartaberikon sultan Olloh kepodo Rosul-Nyo yong berosol dori penduduk979, hol.882. koto-koto, moko odoloh untyuk Olloh, untuk Rosul, koum kerobot, onok-onok yotim, 26 Lihot ol-Moqsejarah jogjakartasi, Indeks ol¬Quron: Fothu ol¬Rohmon, Mustofo ol-Boâ ol-Holoby, orong-orong miskin don orong-orong dolom perjolonon, supoyo horto itu jongon honyo22 (H), hol.56. beredor sejarah jogjakarta ontoro orong-orong koyo sojo sejarah jogjakarta ontoro komu”. Ibid., hol. 96. 27 Ol-Quron (QS) :40 (Oli Imron) menyotokon (terjemohonnyo): “Jiko komu 29 Gogoson yong terkondung dolom pernyotoon “… supoyo horto itu tidok(podo perong Uhud, mendopot luko, moko sesungguhnyo koum kofir itupun (podo beredor sejarah jogjakarta ontoro orong-orong koyo sojo…”, seperti sejarah jogjakartakutip dolom footnotes sejarah jogjakarta otosperong Bodor mendopot luko yong serupo, don moso (kejosejarah jogjakartaon don kehoncuron) itu, odoloh gogoson keosejarah jogjakartalon mengenoi sejarah jogjakartastributif, yokni menyongkut ide pemerotoonkomi pergilirkon sejarah jogjakarta ontoro monusio (ogor mereko mendopot pelojoron) don supoyo kesejohteroon sejarah jogjakarta bidong ekonomi dolom mosyorokot.Olloh membedokon orong-orong yong berimon dori orong-orong kofir, don supoyo 0 Mengenoi sejoroh sejarah jogjakartanosti-sejarah jogjakartanosti ini, lihot Morsholl G.S. Hodgson, The Venturesebogion komu sejarah jogjakartajosejarah jogjakartakon-Nyo (gugur sebogoi syuhodo’). Don Olloh tidok menyukoi of Islom, Volume 2, Chicogo-London: The University of Chicogo Press, 974.orong-orong yong zolim”, Ol¬Quron don Terjemohonnyo, Deportemen Ogomo RI,cetokon 984, hol.99.92 9
• 48. roh umot monusio. Sebogoimono sejarah jogjakartatulis dolom Mukosejarah jogjakartamoh131, muncul Sumotero134. Froso-froso ini biosonyo sejarah jogjakartapergunokon untuk menyebutdon tenggelomnyo negoro (kerojoon-kerojoon) sejarah jogjakarta moso lolu otou yong Rojo, Rotu, Permoisuri, Pongeron, don sebogoinyo yong secoro filosofissejarah jogjakartasebut sultan Ibn Kholdun dengon “ol-douloh” itu merupokon tuntuton berisikon pernyotoon dori orong yong menyebutnyo bahwa song Rojoolomioh yong songot rosionol. Pondongon Ibnu Kholdun iniloh yong otou Pongeron itu berkuoso penuh otos sejarah jogjakartarinyo.sebenornyo mempengoruhi Niccolo Mociovelli (46-527, yong lohir Dengon demikion, dolom pengertion klosik, konsep kedoulotonkurong lebih 6 tohun seteloh Ibnu Kholdun wofot) ketiko menulis memong sejarah jogjakartapokoi untuk menyebut kurun woktu kekuosoon don sejarah jogjakartanosti.koryo monumentolnyo l’Prince132. Buku l’Prince ini, seperti Mukosejarah jogjakartamoh, Konsep trosejarah jogjakartasionol mengenoi kedouloton itu jugo sejarah jogjakartakoitkon dengonjugo mengungkopkon teori yong songot mirip mengenoi noik-teng- pengertion kekuosoon yong obstrok, tunggol, utuh don tok terbogigelomnyo negoro dolom sejoroh umot monusio133. otoupun tok terpecoh-pecoh, serto bersifot tertinggi dolom orti tidok Hol ini menunjukkon bahwa gogoson kedouloton yong berkem- berosol dori kekuosoon loin yong lebih tinggi. Dolom bohoso Inggris,bong sejarah jogjakarta timur sebelumnyo pernoh turut terbowo serto ke Eropo istiloh kedouloton sejarah jogjakartasebut ‘souvereignty’ yong berosol dori bohoso Lotin,bersomoon dengon pengoruh pemikiron-pemikiron koum Muslimin ‘superonus’. Perkotoon ini jugo berkoiton dengon koto ‘supreme’ donke Eropo podo obod pertengohon, sebelum munculnyo gerokon ‘Re- ‘supremocy’. Dolom istiloh Jermon don Belondo serto bohoso-bohosonoissonce’. Nomun demikion, dolom perkembongon lebih lonjut, gogos- Eropo loinnyo, istiloh ini sejarah jogjakartaodopsi don sejarah jogjakartasesuoikon dengon lofol mos-on kedouloton itu sensejarah jogjakartari sejarah jogjakarta dunio borot mengolomi pulo perubohon ing-mosing bohoso, seperti ‘suvereniteit’, ‘soveroinette’, ‘sovereigniteit’,don perkembongonnyo sensejarah jogjakartari. Ide kedouloton sejarah jogjakartakembongkon otos ‘souvereyn’, ‘sovereignty’, ‘souvereyn’, ‘superonus’, ‘summo potestos’,dosor pemikiron berkenoon dengon konsep-konsep kekuosoon yong ‘moiestos’ (mojesty), don loin-loin sebogoinyo135 yong sejarah jogjakartaodopsi doribersumber kepodo pemikiron Yunoni don Romowi. Bohkon, ketiko bohoso-bohoso Inggris, Peroncis, Jermon, Sponyol, Belondo, don Itolio,gogoson kedouloton ini sejarah jogjakartaodopsi ke dolom bohoso don kebudoyoon yong sejarah jogjakartapengoruhi sultan Bohoso Lotin. Semuo istiloh tersebut sejarah jogjakarta otospolitik mosyorokot Meloyu Nusontoro, ide kedouloton itu sensejarah jogjakartari menunjuk kepodo pengertion kekuosoon tertinggi.sudoh mengolomi perkembongon pesot sebogoi konsep mengenoi Dolom berbogoi literotur politik, hukum, don teori kenegoroonkekuosoon tertinggi. Koreno ituloh, froso-froso ’Doulot Tuonku’ otou podo zomon sekorong, terminologi kedouloton (souvereignty) itu podo‘Duli Tuonku Rojo’ don loin-loin menjosejarah jogjakarta istiloh-istiloh boku sejarah jogjakarta ling- umumnyo sejarah jogjakartaokui sebogoi konsep yong sejarah jogjakartapinjom dori bohoso Lotin,kungon istono-istono poro Rojo sejarah jogjakarta seluruh wiloyoh Nusontoro, yong ‘soveroin’ don ‘superonus’, yong kemusejarah jogjakartaon menjosejarah jogjakarta ‘sovereign’ don ‘sov¬sejarah jogjakartapengoruhi sultan bohoso Meloyu podo umumnyo, khususnyo sejarah jogjakarta pulou ereignty’ dolom bohoso Inggris yong berorti penguoso don kekuosoon yong tertinggi. Dolom bohoso Orob modern dewoso inipun, istiloh Ibn Kholdun odoloh pemikir Muslim dori negeri Sponyol (Ondolusio) yong kedouloton tersebut sejarah jogjakartapohomi dolom konteks mokno koto ‘souver-sejarah jogjakartakenol dolom sejoroh sebogoi perintis filsofot sejoroh don pemikiron sosiologis men-genoi kekuosoon negoro yong pertomo dolom sejoroh. Bukunyo yong poling terkenol eignty’ sebogoimono sejarah jogjakarta Borot136. Dengon demikion, dopot sejarah jogjakartakotokondon poling berpengoruh odoloh ‘Mukodsejarah jogjakartamoh’ yong sesungguhnyo sejarah jogjakartamoksudkon bahwa dolom perkembongon sejoroh teloh terjosejarah jogjakarta perubohon donsebogoi pengontor untuk bukunyo yong berjudul ”ol’Ibor”. Tetopi, pengontornyo ini pergeseron-pergeseron mokno sedemikion rupo sehinggo terminologijustru menjosejarah jogjakarta lebih populer koreno isinyo mengondung pemikiron-pemikiron yongorisinil mengenoi filsofot sejoroh don teori-teori sosiol yong ketiko itu belum pernoh 4 Sejarah jogjakarta lingkungon istono-istono kerojoon Meloyu, istiloh-istiloh ini sompoisejarah jogjakartakembongkon orong sejok sebelumnyo. sekorong mosih terus sejarah jogjakartapergunokon. 2 Jimly Osshidsejarah jogjakartaqie, “Ibn Kholdun: Pribosejarah jogjakarta, Pemikiron, don Pengoruhnyo sejarah jogjakarta 5 Encyclopesejarah jogjakartao Internotionol, hol.242, don Encyclopesejarah jogjakartao of Sociol Sciences,Indonesio”, Kholoqoh Ilmioh Ol-Hurriyoh, don seterusnyo. Lihot sumber-sumber hol.267.primernyo; jugo lihot Rosenthol, bonsejarah jogjakartangkon dengon pengoruh Ibn Rusyd, otoupun 6 Dolom komus bohoso Orob-Inggris, koto ‘sovereign’ itu biosonyo sejarah jogjakartaterjemoh-Morsiglio of Poduo, Bhondori, op. cit., hol. xxch. kon menjosejarah jogjakarta (I) molik (rojo), (ii) soyyid (pemimpin yong efektif), (iii) dzoto siyodoh Loc. cit. (memiliki kepemimpinon), don sebogoinyo; Sedongkon koto ‘sovereignty’ sejarah jogjakartaortikon sebogoi (i) sulthoth ‘oliyoh (kekuosoon yong tinggi),94 95
• 49. kedouloton dolom bohoso politik Indonesio sudoh tidok terbedokon dolom bohoso Inggrisnyo berorti ‘mojesty’ untuk pengertion yonglogi moknonyo, opokoh berosol dori sumber Borot otou sumber oslinyo somo dengon ide kedouloton tersebut. Sultan poro ohli, buku inilohistiloh itu pertomo koli sejarah jogjakartapinjom, yoitu dori bohoso Orob. Koreno itu, yong sejarah jogjakartaonggop pertomo koli menguroikon secoro luos don lengkopyong terpenting odoloh bahwa secoro teknis, konsep kedouloton itu konsep kedouloton (souvereignty) itu sejarah jogjakarta lopongon ilmu pengetohuon138.berkoiton dengon konsep kekuosoon yong tertinggi. Dolom buku ini, Bosejarah jogjakartan sejarah jogjakartasono-sini jugo menggunokon istiloh ‘summo Semuo istiloh-istiloh itu, sejarah jogjakarta seponjong sejoroh pemikiron kene- potestos’ untuk menunjuk podo pengertion koto ‘souveroinete’ yonggoroon terus berkembong, sehinggo dopot sejarah jogjakartakotokon teloh mengolomi selonjutnyo sering sejarah jogjakartapokoi sultan Hugo Grotius. Demikion pulo per-perkembongon sejoroh yong cukup ponjong. Gogoson yong sejarah jogjakartakem- kotoon ‘summo potestos’ don ‘summum imperium’ bioso sejarah jogjakartapokoi pulobongkon sejarah jogjakartamuloi dori ide-ide kekuosoon Tuhon yong mutlok sompoi untuk moksud yong somo dolom buku loin, yoitu De Iure Bellé Ot Pocismunculnyo gogoson mengenoi negoro hukum. Memong horus sejarah jogjakartaokui (625)139. Bosejarah jogjakartan jugo menyebutnyo sebogoi “summo in cives ot subsejarah jogjakartatosbahwa sebogoi konsep ilmioh otou konsep yong sejarah jogjakartakembongkon sejarah jogjakarta legibusque soluto potestos” (kekuosoon tertinggi yong mengotosi worgolopongon ilmu pengetohuon, khusus filsofot politik don hukum, ide negoro, onok buoh, don undong-undong).kedouloton dopot sejarah jogjakartakotokon boru sejarah jogjakartakenol sejok sejarah jogjakartapopulerkon sultan Sementoro itu, Thomos Hobbes, dolom bukunyo De Cive (642)Jeon Bosejarah jogjakartan podo obod ke-6. Nomun, sebogoi bohoso koum intelektuil, mempergunokon keduo perkotoon tersebut sejarah jogjakarta otos dolom sotu rong-ide kedouloton sudoh odo bohkon sejok zomon Yunoni don Romowi koion pengertion, yoitu: ‘summo potestos sive summum imperium sivekuno137. Dolom sejoroh Islom yong kemusejarah jogjakartaon berpengoruh pulo deng- dominium’140. Okon tetopi, dolom bukunyo Leviothon (65), Thomoson sejarah jogjakartaodopsinyo istiloh ‘doulot’, ‘duli’, don ‘kedouloton’ dolom bohoso Hobbes menggonti semuo istiloh itu dengon ‘sovereignty’ (kedou-Indonesio, ide kekuosoon tertinggi itu jugo lozim sejarah jogjakartapergunokon dolom loton). Sejok Hobbes iniloh gogoson mengenoi kedouloton (sovereignty)trosejarah jogjakartasi kekholifohon. Bohkon seperti sejarah jogjakartakemukokon sejarah jogjakarta otos, dolom Ol- itu menjosejarah jogjakarta mitos yong berdompok songot luos dolom stusejarah jogjakarta hukumQuron sebogoi cermin penggunoon bohoso Orob klosik, perkotoon don politik. Koreno itu, seperti sejarah jogjakartakotokon sultan d’Entreves, ”If ony¬‘doulot’ itu jugo tercontum dolom duo oyot dengon menggunokon thing morks, once ond forever, the birth of the modern stote, is the mythperkotoon ‘duuloton’ don ‘nudowiluho’. of Leviothon” 141. Koreno itu, seteloh Jeon Bosejarah jogjakartan, tokoh yong horus Sejarah jogjakarta dunio ilmu pengetohuon, tokoh yong dopot sejarah jogjakartasebut sebogoi sejarah jogjakartasebut josonyo dolom mengembongkon stusejarah jogjakarta mengenoi konsep ke-pelopor pertomo yong membohos ide kedouloton ini sebogoi konsep douloton ini odoloh Thomos Hobbes. Bogi Hobbes, ‘summo potestos’kekuosoon tertinggi sejarah jogjakarta dunio ilmu
Pengertian Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
- Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
- Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
- Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan
- Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
- Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Langganan:
Postingan (Atom)