Dihadapan para pejabat eselon III dan II yang mengikuti Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintahan Daerah Kota Banjarmasin dan Camat se Kota Banjarmasin, terkait penyampaian visi misi, program prioritas dan Rancangan Teknokratik RPJMD Kota Banjarmasin Tahun 2021 sampai dengan 2026, mereka membeberkan sejumlah rencana kegiatan pembangunan Kota Banjarmasin yang harus terselesaikan tepat waktu.
Diantaranya seperti tentang kegiatan pariwisata. H Ibnu Sina menginginkan kegiatan kepariwisataan kota ini lebih maju dan didukung dengan peralatan transportasi sungai yang memadai.
Bahkan ia menginginkan di tahun 2022 nanti, transportasi sungai nya harus segera diwujudkan. “Nah ini harus diagendakan untuk master plan, saat ini sudah ada 5 shelter dan dermaga yang sudah kita bangun, dan tahun ini harus ditambah lagi untuk bisa oprasional, tidak harus muluk muluk seperti kapal pesiar, cukup klotok yang ada aja, tapi didesain yang bagus dan nyaman untuk penumpang,” ujarnya, saat memberikan arahannya, Kamis (25/06).
Dengan adanya peralatan penunjang untuk transportasi darat ini, lanjutnya, akan sangat membantu moda transportasi massal berbasis sungai, sehingga bisa mengurai kemacetan di darat. “Dipintu masuk sungai lulut ada transportasi sungai nya, kita coba lah bikin 4 atau 5 unit dulu,” katanya.
Terkait wirausaha baru, walikota Banjarmasin dua periode ini menginginkan SKPD terkait untuk menghidupkan kembali kelompok kerja.
Menurutnya, dengan menghidupkan kembali pokja, diharapkan para pelaku wirausaha lama dan wirausaha baru bisa dibina kembali, sehingga dapat menunjang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Masih menurut H Ibnu Sina, saat UMKM di Kota Banjarmasin mulai tumbuh.
Karena itu, ia ingin ke depannya ada program digitalisasi UMKM yang terkoneksi dengan smart city Kota Banjarmasin “Karena ini yang sangat bergeliat UMKM kita. Saya berharap ada digitalisasi UMKM, setelah saya berstamen tentang digitalisasi UMKM beberapa waktu lalu, ada kelompok masyarakat, termasuk juga organisasi-organisasi yang ingin membantu digitalisasi UMKM. Nanti disinkronkan dengan program smartcity, terkait dengan aplikasi minimal database UMKM kita miliki,” ucapnya.
Diharapkan, SKPD terkait bisa membantu para pelaku WUB yang mengalami kendala dalam berusaha. Minimalnya, SKPD terkait bisa mencarikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM di kota ini.(dokpim-bjm)
Sumber : Dokpim Bjm